San Francisco Larang Penggunaan Teknologi Facial RecognitionSan Francisco yang dihuni oleh sekian banyak  perusahaan teknologi kenamaan dunia, malah baru saja tidak mengizinkan pemakaian teknologi facial recognition atau pemindai wajah untuk warga sipil.

Di Amerika Serikat, San Francisco sendiri dapat dibilang sebagai distrik paling modern karena memilki Silicon Valley, markasnya perusahaan teknologi mulai dari Google, Apple, Facebook, Intel, Oracle, Adobe, Cisco, hingga Netflix.

Google Image - Info Teknologi Terbaru

San Francisco Larang Penggunaan Teknologi Facial Recognition - Info Teknologi Terbaru

Sehubungan dengan itu, Dewan Pengawas San Francisco mengamini larangan pemakaian teknologi pemindai wajah oleh lembaga-lembaga pemerintah, tergolong pihak kepolisian.

Dari voting yang dilaksanakan menghasilkan delapan suara pengawas mendukung, satu menolak, dan dua lagi abstain. Nantinya aturan ini bakal jadi undang-undang kota setelah pengambilan suara kedua pada pekan depan.
Ada pro-kontra dari pelarangan teknologi pemindai wajah ini. Untuk yang pro, tahapan ini dipungut bersangkutan kekhawatiran privasi dan kemerdekaan warga sipil. Sedangkan yang kontra menilai tersebut membahayakan keselamatan orang dan menghambat upaya memerangi kejahatan. 

Pelarangan teknologi pemindai wajah ini pun menjadikan San Francisco jadi kota kesatu di Amerika Serikat yang tidak mengizinkan pemanfaatan teknologi anyar tersebut.




"Dengan pengambilan suara ini, San Francisco telah mengaku bahwa teknologi pemantauan wajah tidak cocok dengan demokrasi yang sehat dan penduduk berhak mendengungkan keputusan tentang pemantauan teknologi tinggi," ujar Matt Cagle dari American Civil Liberties Union dilansir dari BBC, Kamis (16/5/2019).

Kendati begitu, aturan itu tidak bakal berlaku untuk ketenteraman di bandara maupun pelabuhan San Francisco. Sebab, kedua area tersebut dijalankan oleh federal, bukan lokal.