Jack Ma Heran Eropa Ketakutan Pada Teknologi
info teknologi - Jack Ma Heran Eropa Ketakutan Pada Teknologi edang sedang di Eropa, tepatnya di Paris. Di benua biru itu, Ma mengutarakan rasa anehnya kenapa Eropa begitu khawatir soal teknologi sampai-sampai ada terlalu tidak sedikit aturan. Itu menghambat perusahaan-perusahaan guna berinovasi.
"Semua yang dilaksanakan penuh dengan aturan dan hukum. Dan segala urusan yang mereka pikirkan, menciptakan mereka mulai cemas. Ketika mereka cemas, mereka menciptakan aturan dan hukum," sebut Ma yang dilansir detikINET dari CNBC.
Memang tidak sedikit aturan diterapkan di Eropa, contohnya soal privasi yang begitu ketat. Tak jarang raksasa teknologi laksana Google dikenai denda berhubungan bermacam pelanggaran.
Baca juga: Pesan China ke India: Bekerja Keraslah guna Kejar Kami
Mindset menciptakan aturan di Eropa menurut keterangan dari Ma bertolak belakang dengan di China. Ketika menghadapi masalah, entrepreneur China kesatu-tama mulai menggali solusinya, baru kemudian beranggapan soal aturan-aturannya.
Baca juga : Perkembangan Teknologi | Perkembangan Teknologi Jaman Sekarang
Ma juga merasa itulah dalil kenapa Eropa agak ketinggalan di jagat teknologi meskipun benua ini amat maju. Tak laksana Amerika Serikat atau China, Eropa paling jarang menelurkan perusahaan teknologi besar.
Salah satu aturan baru yang diterbitkan Uni Eropa ialah soal etika mengenai kecerdasan produksi atau artificial intelligence (AI). Hal itupun dikritik oleh sang pendiri Alibaba yang memandang kekhawatiran soal AI ialah berlebihan.
AI memang dapat digunakan untuk destinasi buruk, tapi pun sebaliknya. Alibaba sendiri menggunakannya untuk mengawasi transaksi finansial dan menangkal ada kejahatan.
Baca juga: Minta Karyawan Banyak Bercinta, Jack Ma Tuai Kecaman
"Mereka yang jahat memakai AI untuk mengerjakan hal-hal buruk, namun kami memakainya untuk menciduk para penjahat di Alibaba," sergah Ma.
"Jika kita pikir revolusi teknologi ialah masalah, saya katakan masalah tersebut baru saja dimulai. Jika kita pikir itu ialah kesempatan, kesempatan tersebut juga baru dimulai. Yang penting ialah mentalitas. Jika mentalitas sekarang ialah khawatir, kita akan cemas sepanjang waktu," pungkas Ma
0 Komentar